Pages

Jumat, 23 Maret 2012

Badan Otonom Mutakallim Gelar Kegiatan Pertama





Ada kabar baik dari IKSASS (Ikatan Santri salafiyah syafi’iyah) rayon Kalimantan priode 2012-2013, badan otonom mutakallim (muthala’ah kitab kuning Kalimantan) baru pertama kalinya menggelar kegiatan Mutakallim Wustha setelah sebelumnya mandek pasca kewafatan pengasuh pesantren, KHR. Ahmad Fawaid As’ad.

Mutakallim Wustha adalah Kegiatan Muthala’ah yang wajib diikuti oleh semua warga IKSASS, khususnya yang menduduki kelas IV MI sampai III Aliyah. Mutakallim saat ini berbeda dengan mutakallim priode sebelumnya, mutakallim kali ini dibagi menjadi dua yaitu mutakallim ula dan wustha. Perbedaan dari keduanya tersebut adalah tingkatan kelas pada sekolah diniyahnya, untuk ula diwajibkan bagi warga IKSASS yang menduduki kelas II MI sampai III MI, sedangkan IV MI sampai III aliyah dikhususkan untuk wustha.

Tepat pada hari jum’at, 23 Maret 2012, jam 08:30 wib pengurus badan otonom mutakallim menggelar kegiatan mutakallim wustha untuk yang pertama kalinya. Kegiatan tersebut ditempatkan di asrama sunan gunung jati nomor lima. Mutakallim wustha kala itu membahas tentang eksistensi air pada bab thaharah yang ada di fathul qarib. Dengan Ust. Salman Alfarisi sebagai narasumbernya, Semua peserta semangat dalam mengikuti kegiatan tersebut, dengan referensi-referensi yang jelas peseta mutakallim mengeluarkan pendapatnya, tak ayal pada kegiatan tersebut sering terjadi adu pendapat yang berbeda-beda, baik dalam segi nahwu (gramatika arab), atau fiqh (hukum islam). Dalam kegiatan tersebut, semua peserta diberi kesempatan untuk menanyakan sesuatu seputar soal yang ada pada sang narasumber yang kemudian dibahas bersama.  Dalam kegiatan tertsebut Badan otonom mutakallim juga menyediakan berbagai fasilitas, seperti kitab-kitab muthawwalat dan kertas yang berisi info seputar nahwu untuk para peserta.

Kegiatan mutakallim wustha yang pertama ini berjalan lancar walaupun ada sedikit halangan dan hambatan yang tak diinginkan, sementara ini halangan dan hambatan tersbut adalah kurangnya kekompakan seluruh warga dalam mengikuti kegiatan yang digelar oleh badan otonom mutakallim tersebut. Semoga kegiatan pertama mutakallim wustha ini menjadi kegiatan yang sukses dalam menjadikan semua warga IKSASS rayon Kalimantan sebagai santri salafiyah syafi’iyah yang mampu dalam membaca kitab kuning, seperti yang diharapkan pengasuh Alm KHR. Ahmad Fawaid As’ad. Tak hanya itu, semoga semua pengurus Badan Otonom mutakallim ini tetap semangat dalam menjalankan tugasnya, yaitu mengabdi serta melayani warga IKSASS Kalimantan dalam bidang baca kitab kuning.

1 komentar:

Facebook