Bom Buku, Gegerkan Tanah Air

tim gegana yang sedang menjinakkan bom

Hari-hari ini, tanah air kita kembali di gegerkan oleh hal-hal yang berbau terorisme. Saat ini di Indonesia tengah di sibukkan oleh bom buku, seperti halnya yang sudah terjadi di Utan Kayu, Jakarta, dan di kediaman salah satu musisi tanah air, Ahmad Dhani.

Kejadian di Utan Kayu tersebut, memang tidak menimbulkan korban tewas, akan tetapi bom di utan kayu tersebut membuat lengan Dodi Rahmawan, yang merupakan Kasatreskrim Polres Jakarta Timur Kompol itu, hancur dan putus, tak hanya Dodi yang mengalami nasib serupa, Mulyana yang merupakan koordinator keamanan Komunitas Utan Kayu itu, mengalami luka parah pada wajahnya.

korban ledakan bom di Utan Kayu

Selain bom buku di Utan, ada kejadian serupa yang terjadi di kediaman Ahmad Dhani, tapi Bom itu, berhasil di jinakkan oleh tim penjinak bom (tim Gegana). Bom buku itu datang kerumah dhani dalam bentuk paket yang berlakban warna kuning, di dalam buku itu terselipkan surat untuk dhani, surta itu meminta Dhani memberikan kata pengantar untuk buku yang berjudul Yahudi Militan. Dari beberapa sumber berita, bom itu dating kerumah dhani, dengan alas an keterlibatannya dhani sebagai yahudi yang menggerakkan zionisme.

Setelah di Utan Kayu, dan di kediaman Ahmad Dhani, kali ini terror bom kembali muncul di ibu kota, tepatnya di kantor DPR, kemarin, yang mendapatkan kiriman paket mencurigakan yang dicurigai sebagai paket bom buku yang berhasil membuat panik warga sekitar, dan membuat sibuk tim GEGANA, untuk menjinakkan barang yang diduga bom itu.

suasana di gedung Dpr, setelah adanya teror bom

Masalah-masalah di negeri ini memang tak kunjung reda, setelah bebas dari masalah gayus yang cukup membuat pusing jaksa dan hakim, dan masalah kerusuhan antara ahmadiyah dan warga, kali ini, lagi-lagi ada masalah baru yaitu bom buku, yang membuat negeri ini tercoreng di mata dunia, dan mematahkan anggapan dunia tentang Indonesia yang mempunyai adat dan tradisi yang sarat akan kesopanan. Marilah kita berbuat yang tebaik untuk negeri yang semakin tidak karuan ini. Bawalah Indonesia di hadapan mata dunia dengan berbagai macam keunggulannya, bukan keterpurukannya.