Pages

Minggu, 06 Februari 2011

Bermula Dari Demo, Hingga Bentrok Besar (Anti-Mubarak VS Pro-Mubarak)



Para demonstran yang membludak, untuk melengserkan rezim Mubarak.


Mesir semakin mencekam, hingga hari ini kekacauan di negeri fir’aun itu masih berlangsung, tujuannya tak lain dan tak bukan untuk menurunkan rezim Mubarak yang telah berkuasa di mesir selama 32 tahun. Demonstran yang semulanya hanya ada satu kubu yaitu anti-Mubarak, tepat pada rabu malam, 2 februari 2011, demonstran anti-Mubarak menemui musuhnya yang sangat berbanding terbalik, yaitu, massa pro-Mubarak yang menyuarakan dukungan untuk Mubarak supaya tetap berkedudukan sebagai presiden di negeri sungai nil itu.

Gambar husni mubarak

Dengan bertemunya dua kubu tersebut, membuat mereka tak terhindarkan lagi dari aksi anarkis (bentrok). Bentrok pun semakin memanas, setelah dilerai “militer” dua kubu itu terlibat dalam macam aksi anarkis seperti melempar batu dan benda-benda keras antara keduanya. Insiden tembak menembak antara dua kubu itu juga dilaporkan terjadi di sekitar tahrir, Cairo. Selain itu, juga terdengar ledakan bom malotov di kawasan tahrir itu, sebagai mana di kabarkan oleh jawa pos. Bentrokan lagi-lagi membuat ibu kota Mesir semakin lumpuh total ditambah dengan putusnya jaringan komunikasi, seperti jaringan telepon dan internet.

Terjadi lempar-lemparan batu antara massa anti-Mubarak dan pro-Mubarak

Sebagian massa pro-Mubarak yang baru muncul rabu malam itu, diduga sebagai polisi Mesir yang berpakaian pereman, dan para pendukung partai Mubarak, Partai Demokratik Nasional. Sebagaimana di laporkan oleh televisi aljazeera. Hal itu diketahui setelah massa anti-Mubarak menyita kartu identitas massa pro-Mubarak. Dalam kartu itu terlihat lambang kepolisian setempat.

Bentrokan tersebut menewaskan tujuh orang termasuk korban akibat penyerangan massa pro-Mubarak. Dengan semakin memanasnya bentrokan tersebut, evakuasi pemulangan warga Negara Indonesia (WNI) pun di lakukan oleh mentri luar negeri Marty Natalegawa. Sementara itu di laporkan olehnya, tidak ada warga negara indonesia yang tewas di dalam kejadian itu. Rencana evakuasi pemulangan ini adalah tahap yang kedua dari evakuasi pemulangan warga negara indonesia, yang sebelumnya telah di lakukan oleh pihak menlu dan KBRI di mesir. Menurut Marty, mayoritas 430 WNI yang dipulangkan adalah wanita, anak-anak, orang saki,t dan orang-orang yang terlantar. “Jangan salah paham, orang terlantar itu adalah orang-oarang yang datang ke mesir untuk keperluan tertentu yang terjebak dalam kerusuhan,” ucapnya, sebagaimana dikabarkan oleh jawa pos.

Salam buat mesir dari anak Indonesia di bumi pertiwi

Untuk mesir yang semakin rusuh, saya salah satu dari anak Indonesia hanya bisa mendoakan, semoga semua warga mesir sabar dalam menghadapi hal ini. Semoga tujuan-tujuan yang di suarakan saudara-saudaraku di mesir ,untuk menurunkan Mubarak yang telah 32 tahun memimpin negeri fir’aun itu cepat tercapai tanpa adanya aksi yang tak sedap di pandang mata dan merugikan segalanya, diri-nya dan Negara-nya, amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook